Pasuruan, Swaralin.id – Polemik penghentian ambulans oleh petugas proyek pemeliharaan berkala Jalan Bangil–Wonokerto kian memanas. Video dan kesaksian warga Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, yang tersebar di media sosial memunculkan gelombang kemarahan baru—bukan hanya terhadap kontraktor, tetapi juga terhadap aparat lalu lintas yang berada di sekitar lokasi saat insiden terjadi.
Ambulans yang membawa pasien rujukan menuju RSUD Bangil terpaksa berhenti karena akses jalan ditutup petugas lapangan CV Semeru Karya Perkasa. Penutupan dilakukan di tengah aktivitas proyek, tanpa mempertimbangkan kondisi darurat dari kendaraan medis tersebut.
“Ambulans harus diprioritaskan. Ini nyawa manusia, apapun alasannya,” tegas Supri, warga setempat, saat ditemui di lapangan, Jumat (20/11/25).
Kemarahan warga makin membesar setelah mencuat dugaan bahwa sejumlah kendaraan proyek melintasi lahan warga tanpa izin maupun pemberitahuan.
“Mereka bekerja semaunya sendiri. Tidak ada komunikasi, padahal masyarakat yang paling terdampak,” keluh Gunawan, pemilik lahan.
Dikonfirmasi terpisah, KBO Satlantas Polres Pasuruan Iptu Hendik menyebut pihaknya telah menempatkan personel di lokasi untuk mengatur rekayasa lalu lintas sekaligus memasang rambu peringatan.
“Anggota sudah kita floating di strong point untuk pengalihan dan arus kontra flow. Dari utara kita belokkan ke kiri menuju Rembang hingga tembus Balai Desa Kenduruan. Papan bicara juga sudah dipasang,” ujarnya lewat pesan WhatsApp.
Hendik memastikan pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan Kanit Turjawali Ipda Aries S guna memastikan setiap keadaan darurat dapat ditangani lebih sigap ke depan.
Sumber kemarahan lain datang dari pernyataan Samsul, warga Beran, Desa Oro-Oro Ombo Wetan. Ia mempertanyakan keberadaan mobil patwal yang berada tak jauh dari lokasi proyek pada saat ambulans dihentikan.
“Seharusnya bisa mengawal ambulans atau minimal membukakan jalan,” kata Samsul.
Ia juga mengaku melihat anggota yang bertugas justru duduk di warung, tidak jauh dari titik kejadian.
“Mobil patwal itu fungsinya apa kalau hanya ngopi? Sirene ambulans sudah jelas terdengar keras. Miris sekali,” tegasnya.
Serangkaian kritik tersebut mempertebal tuntutan warga agar : pengawasan proyek diperketat lagi prosedur keselamatan diterapkan secara konsisten, akses darurat dijamin tidak terhambat dalam kondisi apa pun dan warga Mintak pihak kepolisian bisa lebih tegas lagi kedepannya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak kontraktor maupun dinas teknis terkait, masih belum bisa memberikan keterangan yang jelas usai terjadinya pasca insiden penghentian ambulans tersebut. (san/ach)

















