Scroll untuk baca artikel
Example 320x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahPeristiwa

Heboh di RSUD Grati, Keluarga Pasien DBD Mengamuk Usai Diduga Tak Dapat Fasilitas Drakbar untuk Jenazah

103
×

Heboh di RSUD Grati, Keluarga Pasien DBD Mengamuk Usai Diduga Tak Dapat Fasilitas Drakbar untuk Jenazah

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

PASURUAN, SWARALIN.ID – Suasana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mendadak ricuh pada Rabu malam, setelah keluarga pasien penderita demam berdarah dengue (DBD) mengamuk karena diduga tidak segera mendapat fasilitas drakbar atau kereta dorong untuk memindahkan jenazah dari ruang perawatan lantai dua.

Korban bernama Apriliani Weny, warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari akibat penyakit DBD. Keluarga yang tengah berduka disebut meminta bantuan petugas rumah sakit untuk meminjam drakbar guna membawa jenazah menuju mobil ambulans di lantai dasar.

Baca Juga :  Bahan Pokok Naik, Ribuan Warga Padati Pasar Murah Gubernur Jatim di Pasuruan

Namun, permintaan itu disebut tidak langsung direspons oleh petugas medis. Akibatnya, keluarga bersama warga setempat terpaksa menandu jenazah secara manual dari lantai dua hingga ke halaman rumah sakit.

Emosi keluarga pun memuncak. Sholeh, Kepala Desa Balunganyar yang juga kerabat korban, meluapkan kemarahan di ruang perawatan. Aksi tersebut terekam video dan beredar luas di media sosial, termasuk Facebook dan WhatsApp. Dalam video, tampak keluarga berteriak memprotes pelayanan rumah sakit yang dinilai tidak sigap.

“Kami hanya minta kereta dorong, bukan untuk dibawa pulang, tapi agar jenazah bisa dibawa turun dengan layak,” ujar Sholeh dengan nada tinggi dalam video yang viral tersebut.

Baca Juga :  Pengedar Sabu di Prigen Di Bongkar Polisi Sita 30 Poket dan Telusuri Pemasok utama

Menanggapi kejadian itu, pihak RSUD Grati menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi akibat miskomunikasi antara petugas dan keluarga pasien. Menurut pihak rumah sakit, petugas sempat mengira bahwa drakbar akan dipinjam keluar dari area rumah sakit, padahal keluarga hanya berniat menggunakannya untuk menurunkan jenazah ke lantai dasar.

“Kami menyesalkan terjadinya kesalahpahaman ini. Pihak rumah sakit akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan dan komunikasi petugas di lapangan,” kata Deby Kardhian, Humas RSUD Grati, saat dikonfirmasi Kamis pagi.

Baca Juga :  Sabet Prestasi Ganda OPS Tumpas Semeru 2025. Satresnarkoba Polres Pasuruan "Ungkap Kasus dan TPPU Kinclong" Kokohkan Posisi Di Polda Jatim

Setelah kejadian itu, pihak RSUD Grati bersama keluarga korban telah bersepakat untuk tidak memperpanjang masalah dan menjadikannya pembelajaran agar komunikasi antara tenaga medis dan keluarga pasien dapat lebih baik ke depan.

Jenazah Apriliani Weny kemudian dibawa menggunakan ambulans desa ke rumah duka di Desa Balunganyar dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat pada Kamis pagi.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan respons cepat, empati, dan komunikasi humanis dalam pelayanan publik terutama di tengah situasi duka keluarga pasien. (ach)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *