Scroll untuk baca artikel
Example 320x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBisnisPemerintahan

Temui Khofifah, Kades Selorejo Dau Sampaikan Aspirasi Petani Jeruk

74
×

Temui Khofifah, Kades Selorejo Dau Sampaikan Aspirasi Petani Jeruk

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KOTA SURABAYA | SWARALIN.ID – Kepala Desa (Kades) Selorejo Dau, Kabupaten Malang, Bambang Soponyono bersilaturahmi ke kediaman Khofifah Indar Parawansa di kawasan Jemursari, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Jumat (13/12/2024).

Dalam kunjungannya dibahas tentang potensi pertanian di desanya, terutama buah jeruk. Dimana kawasan Desa Selorejo Dau sendiri terkenal dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian bertani jeruk.

Example 300x600

“Disini kita ingin memperkenalkan kepada Bu Khofifah potensi hasil pertanian berupa buah jeruk. Selain itu, menyakinkan beliau dalam rangka pemenuhan gizi, untuk menyuplai program pemerintah nasional “Makan Bergizi Gratis”,” tuturnya.

Mengingat hasil produksi jeruk di kawasan Desa Selorejo selama ini cukup melimpah. Bahkan dari pantauan dilapangan tiap tahunnya ketersedian jeruk terus meningkat hingga beribu ton.

“Setiap tahun ketersedian produksi jeruk sangat melimpah sekali, tidak kurang dari pantauan dilapangan 3 ribu ton. Hal itu disebabkan ada tambahan kawasan penanaman jeruk, otomatis ada peningkatan jumlah produksi dari tahun 2013 imasih sekitaran 256 hektar, kemudian saat ini sudah ada penambahan 300, total ada 536 sampai 600 hektar,” paparnya.

Baca Juga :  Warga Kecewa, Rumah Hanya 150 Meter dari SDN Karangsono Tapi Anak Tak Lolos SPMB – Siswa dari Luar Kota Malah Diterima. Ada apa ..????

Disamping itu, dalam upaya peningkatan kualitas jeruk, Pemdes Selorejo terus mensosialisasikan serta mengkampanyekan pertanian ke arah organik. Sehingga buah yang di konsumsi benar-benar sehat dan layak untuk konsumsi manusia.

“Kita berupaya meminimalisir penggunaan Residu Pestisida bagi petani jeruk. Kalau bisa ya nol karena ada batasan ambang minimum kandungan residu di dalam kandungan buah jeruk,” tambahnya.

Disisi lain, juga disampaikan terkait persoalan yang dihadapi para petani saat ini. Baik itu tentang mahalnya harga pupuk dan pestisida, kemudian ketersediaan air dan pemasaran.

“Keluhan petani harga pupuk mahal serta ketersediaan terbatas, terus harga pestisida mahal. Baik sisi tenaga kerja kita kekurangan tenaga kerja, sehingga perlu adanya serapan teknologi untuk efesiensi dan efektif kerja,” jelasnya.

Baca Juga :  Polres Pasuruan Tegaskan Komitmen Jaga Kamtibmas Lewat Silaturahmi Bersama Perguruan Silat se-Jatim

Kendati demikian, dari permasalahan itu ada dampak positif. Sehingga masyarakat petani banyak yang beralih menggunakan pupuk kandang.

“Setidaknya dari mahalnya harga pupuk membawa dampak positif juga bagi petani. Mereka mulai mengarah menuju pertanian yang organik,” imbuhnya.

Berikutnya berkaitan ketersediaan air yang kurang disaat musim kemarau. Para petani jeruk menginginkan perlu adanya embung, untuk membantu sistem irigasi atau pengairan.

Selanjutnya, pemasaran jeruk bagi petani masih masuk pasar tradisional. Hal tersebut kemudian membuat saat panen raya jadi over produksi.

“Dengan over produksi pasar kurang menampung, sehingga harga akan turun. Oleh karenanya adanya program pemerintah makan bergizi gratis. Hasil produksi jeruk menjadi bagian item pendukung,” harapnya.

Baca Juga :  Jalin Silaturahmi, Kapolres Pasuruan Bagikan Daging Kurban kepada Insan Pers

Kades Selorejo juga mengeluhkan rusaknya akses jalan pendukung sarana transportasi pertanian. Pihaknya juga meminta agar pemerintah dapat membantu perbaikannya.

“Memang status jalan yang rusak wewenang Pemdes, namun keterbatasan anggaran. Karena Dana Desa untuk skala prioritas linear dengan pembangunan pemerintah pusat. Meski pengajuan perawatan sudah diajukan melalui saluran aspirasi DPRD dan Musrenbang. Kami menyadari Kabupaten Malang cakupan wilayah sangat luas. Sehingga kedepan kami berharap bantuan Pemrov Jatim,” tegasnya.

Terkait pertemuannya dengan mantan menteri sosial itu, Bambang Soponyono banyak diberi wejangan pengetahuan serta memberi motivasi semangat bagi para petani.

“Kepada kami terutama petani jeruk memberi semangat, bahwa kebutuhan pangan adalah kebutuhan pokok bagi kita semua. Program ketahanan merupakan unggulan skala prioritas bagi pembangunan nasional,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *