PASURUAN, SWARALIN.ID — Gelaran karnaval dalam rangka Hari Jadi ke-1094 Kabupaten Pasuruan menuai sorotan tajam. Acara yang dilaksanakan di jalur Pantura, tepatnya Jalan Raya A. Yani Bangil, pada minggu, (21/9/2025) pagi
mendapat kritikan keras dari keluarga pasien yang tengah menjalani perawatan di RS Masyitoh Bangil.
Rute karnaval dimulai dari depan Bank Kodir Bangil dan berakhir di Alun-alun Bangil. Ribuan peserta, termasuk perwakilan sekolah, organisasi masyarakat, hingga instansi pemerintahan, meramaikan parade budaya tersebut. Namun, kemeriahan itu justru menimbulkan keluhan akibat kemacetan panjang di kawasan sekitar rumah sakit.
“Ambulans sulit keluar-masuk. Kami kesulitan menjenguk pasien,” ujar salah satu keluarga pasien yang enggan disebut namanya. Menurutnya, bunyi musik dan keramaian arak-arakan juga mengganggu kenyamanan pasien di ruang perawatan.
Pihak keluarga pasien menilai, panitia dan pemerintah daerah kurang mempertimbangkan lokasi strategis penyelenggaraan.
“Kami tidak menolak karnaval, tapi harusnya ada pengaturan jalur agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak panitia maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan belum memberikan keterangan resmi terkait kritik yang muncul.
Karnaval budaya merupakan agenda tahunan yang rutin digelar Pemkab Pasuruan setiap memperingati hari jadi daerah. Namun, tahun ini pelaksanaannya memicu perdebatan antara kebutuhan hiburan publik dan kepentingan layanan kesehatan masyarakat. (bra/ach)